123 }

Jumat, 10 Agustus 2012

Di dalam rumah itu pula ada seorang pemuda, se- orang laki-laki yang sangat cerdas, genius, dan memiliki penilaian yang mendalam yang kemudian terkenal diselu- ruh dunia dan kesucian jiwanya tidak pemah diragukan. Pemuda itu ialah saudara sepupu Nabi Muhammad s.a.w. ; ia hidup bersama Nabi itu dan mengenal peribadi beliau dengan akrabnya. Inilah orang kedua yang percaya akan kenabian Muhammad s.a.w. Nama pemuda itu Ali bin Abi Thalib.

Orang ketiga ialah seorang pelayan yang mengenal sepenuhnya kehidupan peribadi dan tabiat-tabiat Nabi Besar itu. Ketika kejadian itu ia kebetulan sedang beper gian karena urusan pekerjaan. Ketika itu kembali didengarnya tentang segala kejadian itu dan ia segera menyatakan percaya akan kenabian Muhammad s.a.w. tanpa sedikitpun keragu-raguan. ltulah Zaid bin Haris, r.a.

Ketiga peribadi ini, orang-orang yang paling mengenal beliau, sedikitpun tidak menaruh keraguan akan kebenaran dan kejujuran Nabi Muhammad s.a.w.

Orang yang keempat yang mengenal beliau dengan akrabnya adalah seorang sahabat yang tua. Pada waktu itu ia sedang ke luar kota Makkah berhubung dengan urusan dagang. Ketika seorang bertanya kepadanya: ”Su- dahkah kau dengar yang di katakan sahabatmu Muham- mad? Ia mengatakan bahwa ia telah menerima wahyu Allah" dengan serta merta sahabat tua itu berkata tanpa ragu-ragu :
"Benar kata Muhammad ; tentulah ia telah menerima wahyu ; ia tidak mungkin mengakui sesuatu selain kebenaran". Sahabat ini bernama Abu Bakar. r.a. Ia mencapai keluhuran rohani dan beroleh gelar Shiddiq, yang benar.

Bukan saja orang yang mengenal dengan akrab percaya kepada beliau tanpa syak wasangka atau ragu-ragu tetapi juga keyakinan orang-orang yang mula-mula percaya ini terus bertambah, dan mereka tetap beriman kepada beliau dan kepada ajaran-ajaran beliau hingga akhir hayat mereka. Pernah datang masa-masa yang paling sulit, masa-masa penuh rintangan, masa- masa ujian besar yang paling berbahaya, namun tidak pernah langkah mereka ragu. Mereka tidak pemah meragukan kebenaran beliau. Dan sebenamya demikianlah keadaannya dengan seluruh Sahabat-sahabat beliau. Sekali orang memeluk Islam, ia tidak pemah berpaling dari padanya dan tidak pemah meragukan. kebenaran Nabi Besar itu. Dan ingatlah bahwa jumlah para Sahabat itu sampai ratusan ribu orang, dan haya orang-orang yang akrab dengan beliau yang di sebut Sahabat.

Dalam sejarah agama inilah contoh yang paling untik tentang Kebenaran, Shiddiq, Tidak ada bukti yang lebih sempurna yang dapat di pergunakan untuk menopang Kebenaran seseorang pembawa agama.